Ditulis oleh: M. Nur Anjumi Zuhri
NIM: 202210310311077)
Tugas UAS Sosiologi Organisasi
Meski teknologi digital menawarkan banyak manfaat, seperti akses cepat terhadap informasi dan kemudahan komunikasi, namun ketergantungan terhadap gadget berdampak negatif terhadap partisipasi sosial dan partisipasi masyarakat, termasuk pada organisasi kepemudaan seperti Karan Tarna Karan Tarna merupakan organisasi sosial kepemudaan yang berperan penting dalam memajukan dan mengembangkan potensi generasi muda di tingkat desa dan kelurahan. Organisasi tersebut tidak hanya memberikan ruang pengembangan diri, namun juga mengedepankan nilai-nilai persatuan, solidaritas, dan penguatan masyarakat.
Namun beberapa tahun terakhir nampaknya terjadi penurunan minat generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan di Kalantarna. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar, apa penyebab menurunnya partisipasi tersebut. Karan Salah satu faktor yang diduga kuat turut menyebabkan menurunnya minat generasi muda terhadap Tarna adalah meningkatnya penggunaan gadget.
Penggunaan gadget yang berlebihan seringkali mengalihkan perhatian dan keterlibatan anak muda dari aktivitas komunitas seperti Karan Tarna ke aktivitas online yang lebih bersifat pribadi. Keterlibatan mencerminkan sejauh mana seseorang berpartisipasi dalam kegiatan tradisional. Ketika generasi muda menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, mereka memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas tatap muka yang memerlukan interaksi tatap muka. Iman adalah penerimaan seseorang terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial. Kecanduan gadget dapat mengubah cara pandang dan prioritas generasi muda, sehingga membuat mereka kurang sadar akan pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Artikel opini ini bertujuan menggunakan teori ikatan sosial untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan menurunnya minat generasi muda terhadap Karan Tarna. Dengan lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi generasi muda, kami berharap dapat menemukan strategi efektif untuk memulihkan minat dan partisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Dengan begitu, Karan Tarna dapat terus berperan penting dalam pemberdayaan generasi muda dan pengembangan masyarakat.
Di era digital saat ini, penggunaan gadget sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan generasi muda. Ponsel pintar, tablet, dan perangkat elektronik lainnya menawarkan beragam aplikasi dan platform media sosial yang menarik perhatian dan memberikan hiburan tiada akhir.
Meski teknologi digital menawarkan banyak manfaat, seperti akses cepat terhadap informasi dan kemudahan komunikasi, namun ketergantungan terhadap gadget berdampak negatif terhadap partisipasi sosial dan partisipasi masyarakat, termasuk pada organisasi kepemudaan seperti Karan Tarna Karan Tarna merupakan organisasi sosial kepemudaan yang berperan penting dalam memajukan dan mengembangkan potensi generasi muda di tingkat desa dan kelurahan. Organisasi tersebut tidak hanya memberikan ruang pengembangan diri, namun juga mengedepankan nilai-nilai persatuan, solidaritas, dan penguatan masyarakat.
Namun beberapa tahun terakhir nampaknya terjadi penurunan minat generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan di Kalantarna. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar, apa penyebab menurunnya partisipasi tersebut. Karan Salah satu faktor yang diduga kuat turut menyebabkan menurunnya minat generasi muda terhadap Tarna adalah meningkatnya penggunaan gadget.
Berdasarkan teori ikatan sosial Travis Hershey, partisipasi individu dalam aktivitas sosial dipengaruhi oleh empat faktor: keterikatan, komitmen, komitmen, dan keyakinan.
Attachment mengacu pada hubungan emosional seseorang dengan orang lain dan institusi sosial. Gadget yang memungkinkan interaksi virtual dapat melemahkan hubungan emosional anak muda dengan lingkungan sosialnya, seperti keluarga dan komunitas. Komitmen adalah tingkat komitmen individu terhadap tujuan atau kegiatan tertentu.
Attachment mengacu pada hubungan emosional seseorang dengan orang lain dan institusi sosial. Gadget yang memungkinkan interaksi virtual dapat melemahkan hubungan emosional anak muda dengan lingkungan sosialnya, seperti keluarga dan komunitas. Komitmen adalah tingkat komitmen individu terhadap tujuan atau kegiatan tertentu.
Penggunaan gadget yang berlebihan seringkali mengalihkan perhatian dan keterlibatan anak muda dari aktivitas komunitas seperti Karan Tarna ke aktivitas online yang lebih bersifat pribadi. Keterlibatan mencerminkan sejauh mana seseorang berpartisipasi dalam kegiatan tradisional. Ketika generasi muda menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar, mereka memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas tatap muka yang memerlukan interaksi tatap muka. Iman adalah penerimaan seseorang terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial. Kecanduan gadget dapat mengubah cara pandang dan prioritas generasi muda, sehingga membuat mereka kurang sadar akan pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Artikel opini ini bertujuan menggunakan teori ikatan sosial untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan menurunnya minat generasi muda terhadap Karan Tarna. Dengan lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi generasi muda, kami berharap dapat menemukan strategi efektif untuk memulihkan minat dan partisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Dengan begitu, Karan Tarna dapat terus berperan penting dalam pemberdayaan generasi muda dan pengembangan masyarakat.